Bakrie Amanah Goes To Campus Universitas Bakrie: Pentingnya Generasi Muda dalam Gerakan Zakat Indonesia
Bakrie Amanah kembali menggelar acara "Bakrie Amanah Goes To Campus (BAGTC)" pada 24 Oktober 2024 di Universitas Bakrie, Plaza Festival. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep zakat dan profesi amil kepada mahasiswa, dengan harapan meningkatkan kesadaran generasi muda tentang peran zakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Bakrie Amanah, Hendrajanto Marta Sakti, menekankan pentingnya zakat sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang telah diberikan oleh Allah SWT.
“Berzakat, infak, dan sedekah tidak akan mengurangi harta kita, melainkan merupakan ungkapan terima kasih atas rezeki yang telah kita terima,” ungkap Hendrajanto, yang akrab disapa Roy.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bakrie, Prof. Ardiansyah, Ph.D., menyoroti profesi amil zakat sebagai salah satu profesi yang mulia, telah ada sejak zaman Rasulullah SAW.
“Profesi amil adalah profesi yang sangat mulia karena tidak semua orang mampu menjalankan amanah ini,” jelas Prof. Ardi.
Dalam sesi talkshow, Setiadi Ihsan, narasumber pertama membahas peran penting amil dalam menyejahterakan masyarakat melalui pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah untuk pemberdayaan ekonomi, pembangunan infrastruktur sosial, dan pengembangan pendidikan.
“Dana zakat, infak dan sedekah yang dikelola secara profesional dapat digunakan untuk mengentaskan kemiskinan, mendukung pendidikan melalui program beasiswa, dan membangun infrastruktur sosial, hingga tempat tinggal yang layak bagi masyarakat kurang mampu,” jelas Setiadi.
Denisa Azzura, narasumber kedua, berbagi pengalamannya sebagai penerima Beasiswa Tangguh, peserta program internship Bakrie Amanah, hingga akhirnya menjadi amil. Ia juga memotivasi mahasiswa untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Teruslah belajar dan beradaptasi dengan perubahan, karena kemampuan untuk berkembang akan membawa kalian menuju kesuksesan,” ujar Denisa.
Lebih dari 126 peserta, termasuk dosen dan mahasiswa, berpartisipasi aktif dalam diskusi yang membahas profesi amil dan potensi zakat dalam membantu mengentaskan kemiskinan.
0 Komentar